Senin, 13 Juli 2015

Flipped

Baru saja saya menonton sebuah drama Amerika yang berlatar tahun 1960-an. Drama itu berjudul "Flipped", alias "Terbalik".

Film drama ini mengangkat tema rasa suka antara anak abege. Sebenernya sih, saya nonton film itu cuma buat referensi aja kehidupan percintaan anak-anak tahun 1960-an itu kayak gimana.


Genre: Komedi Romantis
Tahun Tayang: 2010
Musik: Marc Shaiman
Distributor: Warner Bros
Pemain:
Madelline Carrol (Julianna Baker)
Morgan Lilly (Julianna Baker kecil)
Callan McAuliffe (Bryce Loski)
Ryan Ketzner (Bryce Loski kecil)
Rebecca De Mornay (Patsy Loski)
Anthony Edwards (Steven Loski)
John Mahoney (Chet Duncan)
Penelope Ann Miller (Trina Baker)
Aidan Quinn (Richard Baker)
Kevin Weisman (Daniel Baker)

Sinopsis:

Pada tahun 1957, keluarga Loski pindah rumah dan tinggal berseberangan dengan keluarga Baker. Julianna "Juli" Baker kecil, saat itu langsung jatuh hati pada Bryce Loski karena tatapan matanya yang menurutnya indah. Juli melakukan segala cara untuk bisa mendapatkan perhatian Bryce, mulai dari sok-sokan membantu keluarga Bryce memindahkan barang, dan tindakan SKSD lainnya. Dalam sudut pandang Bryce, Juli ini gadis aneh dan sok dekat. Bryce melakukan segala cara dan bekerjasama dengan Bapaknya (yang juga selalu menganggap remeh keluarga Baker) untuk menjauhkan Juli dari dirinya. Tapi Juli nggak pernah menyerah. Hingga suatu hari, tangan Juli dan Bryce secara gak sengaja berpegangan. Juli pikir, saat itu Bryce akan memberinya ciuman pertama, dan ternyata tidak. Dalam pikiran Juli, Bryce sebetulnya mau tetapi ia malu karena saat itu ibunya tiba-tiba datang. Karena presepsi inilah, Juli berusaha untuk membuat Bryce merasa nyaman dan tidak malu lagi. Tetapi yang ia lakukan justru membuat Bryce semakin menyingkir.

Tahun 1963, saat Bryce dan Juli kelas tujuh, kakek Chet Duncan tinggal bersama keluarga Loski. Chet sangat tertarik dengan kepribadian Juli karena mengingatkannya pada almarhumah istrinya. Mereka berdua pun menjadi sangat dekat. Juli senang memanjat pohon sikamor yang tua dan tinggi, duduk disana ia bisa memandang dunia yang luas. Sampai suatu hari, pemilik pohon sikamor menginginkan pohon tersebut ditebang. Tetapi Juli ngotot tidak ingin pohon itu ditebang dan memilih untuk tidak turun dari pohon. Ia lalu berteriak pada Bryce, mengajak anak lelaki itu memanjat bersamanya agar para petugas tidak jadi memotong pohon sikamor. Bryce sebetulnya kasihan pada Juli, tetapi ia enggan menuruti permintaannya hingga ayah Juli-lah yang berhasil meminta gadis itu turun.

Suatu hari, tiba-tiba Juli memberikan keranjang penuh berisi telur ayam kepada keluarga Loski. Sebenarnya Bryce agak enggan menerimanya, tetapi karena merasa kasihan, telur itupun selalu diterimanya. Dia bahkan selalu membuka pintu duluan sebelum Juli mengetuknya dan cuma bilang "Oke, makasih. Sampai jumpa di sekolah."
Bryce tidak mau memakan telur pemberian Juli. Sampai keluarganya pun bertanya-tanya, dan Bryce  menjawab "Pekarangan keluarga Baker sangat kotor. Telurnya mungkin mengandung bakteri salmonella." Semenjak saat itu, keluarga Loski tak mau lagi memakan telur pemberian Juli. Setiap kali Bryce menerima telur tersebut, berikutnya ia membuangnya ke tempat sampah. Ini berlangsung terus menerus hingga Bryce merasa merdeka.
Tetapi suatu hari, Juli mengetahui kalau selama ini Bryce selalu membuang telur-telur pemberiannya.....


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Review:

Dari segi cerita, sebetulnya sederhana, dan udah banyak diangkat di drama-drama lain. Apalagi drama-drama Jepang dan Korea, haha... Tetapi, drama Flipped memiliki dua sudut pandang. Sudut pandang Bryce dan Juli yang disajikan secara bergantian. Saya pun jadi memahami pikiran dan alasan tindakan dari kedua tokoh yang bertentangan tersebut.

Cerita ini diberi judul "Flipped" karena itulah yang dialami Bryce berikutnya, "terbalik". Dahulu, Juli yang selalu mengejar-ngejar Bryce, dan sering mengorbankan sesuatu demi mendapatkan Bryce. Sementara itu Bryce mati-matian menjauhkan diri dari Juli. Ia sampai pura-pura berpacaran dengan Shelly Stalls, perempuan cantik yang dibenci oleh Juli. Saat itu Juli cemburu berat dan menjauh dari Bryce. Lama kelamaan Shelly tahu kedok Bryce dalam memacarinya, gadis itupun memutuskan Bryce. Setelah itu Juli kembali merdeka dalam mengejar Bryce. Ini anak perilakunya suka aneh-aneh, misalnya nyiumin aroma Bryce dari belakang pas sekolah. Katanya, baunya seperti "semangka"....

Pada awalnya, Juli yang tidak bisa melupakan Bryce. Tetapi semakin lama, Bryce mulai tidak bisa mengenyahkan Juli dari pikirannya. Sayangnya, pada saat yang sama, justru Juli mulai menganggap Bryce bukan cowok istimewa lagi. Keadaan pun terbalik, Bryce yang terus menerus mengajak Juli bicara, sementara Juli enggan bertemu dengannya.


Well, as for a romantic comedy pre-teenage drama, I found this drama quite entertaining. Adegannya suka lucu dan komikal gitu kayak drama-drama Korea atau komik-komik Jepang.. haha.
Terus settingnya menarik, kayak di pedesaan-pedesaan Amerika. Jauh berbeda dengan Amerika masa kini yang penuh gemerlap dan bangunan-bangunan tinggi. Pokoknya, film ini mengingatkan saya pada acara teve Barat zaman baheula semacam Teletubbies, Twinnies, Carita de Angel, dan sebagainya.

Gaya berpakaian pemainnya juga bagus. Ala-ala tahun 1960-1970an di desa Amerika. Kemeja kotak, blus, rok panjang, rambut yang diiket kanan-kiri. Sementara yang cowoknya polem alias poni-lempar. Aktivitasnya juga sangat klasik, seperti membersihkan halaman, beternak ayam, makan malam di rumah tetangga.

Lalu sutradaranya juga pinter milih pemain. Karena semua pemainnya eye-candy alias cantik-cantik dan ganteng-ganteng! Bahkan walaupun masih anak-anak. Yang paling cantik buat saya tentu si Madeline Carrol sang pemeran Juli Baker. Agak nggak masuk akal gitu, kenapa Bryce menganggap Juli aneh dan menyebalkan, dan kenapa orang-orang di kelas Juli kerap membullynya padahal dia jelas cantik banget, lebih cantik dari Shelly malah. Sedangkan yang paling ganteng adalah kedua kakak Juli Baker, Matt dan Mark yang jago menyanyi.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Film ini berdurasi 89:45 menit. Tetapi total "filmnya saja" (tanpa dipotong kredit-kredit) sekitar 84 menit. Alurnya juga cepat dan nggak membuat bosan, karena nggak kebanyakan adegan + percakapan gak penting. Filmnya juga nggak terlalu garing walaupun tidak dilengkapi dengan musik backsound yang banyak. (jujur aja, saat menonton drama, saya lebih seneng yang dipakein backsound karena jadi gak bosen nontonnya). Mungkin karena ekspresi wajah pemainnya pas dengan peran (tidak datar-datar aja), adegannya juga to the point, vokalnya juga enak didengar alias nggak ngomong bisik-bisik, sehingga saya nggak berminat ngeclose tab website yang menayangkan film ini.

Dan yang paling penting dari sebuah cerita, film ini memiliki banyak pesan moral. Jangan cepat menilai seseorang hanya karena sikapnya di luar, jangan pernah menyia-nyiakan perhatian dari orang lain karena dia sendiri mungkin bersusah payah untuk bisa memberikan hal itu, dan barangkali dia hanya melakukannya untukmu, tidak kepada yang lain.

Untuk segi ending, sebenernya mengecewakan karena nggantung abis! Hahaha. Saya kan jadi kepo apa yang terjadi setelah adegan terakhir tersebut. Udah gitu biasa aja, nggak ada twist yang wow banget. Udah, begitu aja. Ketebak di menit-menit terakhir pula. Barangkali cerita ini diadaptasi dari sebuah novel, karena sangat khas novel yang biasanya memilih ending yang menggantung, tapi mengesankan.

Rating: 3.5/5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar