Selasa, 01 Juli 2014

(Review Film) The Fault In Our Stars

THE FAULT IN OUR STARS

Pemeran: Shailene Woodley, Ansel Elgort, Natt Wolf, Laura Dern, Willem Dafoe
Sutradaraa: Josh Bone
Tanggal Rilis: Juni 2014
Genre: YA, Romance


Buat yang suka tumblr-an atau update sama novel-novel baru pasti tau banget novel karya John Green ini. Buku TFIOS sendiri terbit awal 2012 di Amerika dan ngedapetin respon yang 'wow' dari pembaca sehingga buku tersebut best seller dan diterbitin juga di Indo. Itu juga yang ngebikin Josh Boone tertarik buat memfilm-kan cerita ini.

http://thefaultinourstars.wikia.com/wiki/Fan_Art

TFIOS bercerita tentang Hazel Grace dan Augustus Waters, dua anak muda penderita kanker yang sama-sama berjuang untuk hidup, sama-sama hidup 'diantara kehidupan dan kematian', sama-sama punya mimpi besar dan pengen ngewujudin semua mimpi mereka.
Hazel Grace awalnya adalah anak yang pesimis. Ia merasa bahwa hidupnya ini udah gak worth buat dilanjutin lagi, dan ia mikir "buat apa hidup toh ujung-ujungnya mati juga". Apalagi ia terbiasa hidup ketat dengan pengawasan medis serta berbagai jenis pengobatan, kayak udah gak mungkin bakalan hidup lama lagi (kalaupun lama, itu juga gak normal). Disaat semangat hidupnya udah mulai loyo, Hazel malah disuruh gabung di support group yang berisi kumpulan anak muda penderita kanker. Support groupnya kayaknya menyedihkan pula, isinya kumpulan anak-anak yang curhat masalah penyakit mereka. Pokoknya Hazel bosen banget.
Suatu hari Hazel ketemu cowok berkepribadian riang di support group bernama Augustus (Gus). Bersama Gus, hari-hari Hazel yang sekarat jadi makin berwarna. Gus juga berinisiatif untuk ngebikin salah satu angan-angan Hazel menjadi nyata, meskipun sebelum ketemu Gus Hazel sendiri pun gak berminat untuk ngewujudin mimpinya.

                                The Fault in Our Stars

Buat gue yang kebetulan udah baca novelnya (versi Inggris dan versi Indo), film ini gak ada kejutannya sama sekali. Bener-bener semua adegan yang di film ada juga di buku (oke, mungkin ada yang beda dikit atau diilangin, tapi itu dikit banget). Ada banyak dry-humour yang jadi ciri khasnya John Green disisipkan di film ini, meski beberapa humor sama kayak di buku.
Film ini sebenernya oke banget dan twistnya juga bener-bener gak ketebak, asal belum baca novelnya. Walaupun begitu, gue tetep excited sama film ini dan menikmati setiap detik film ini diputer karena gue penasaran banget sama sosok Gus dan Hazel yang digambarin di buku. Gue juga penasaran sama semua hal unik yang dijabarin di buku, jadi film ini walaupun spoiler tetep bisa gue nikmatin.

Kedua, aktor yang main di film ini. Shailene walaupun gak mirip Natalie Portman ternyata cocok berperan sebagai Hazel yang sedikit ansos dan pesimistis. Ansel Elgort? Awalnya gue ngerasa doi gak cocok banget jadi Augustus sebab dalam bayangan gue Augustus tuh berkulit coklat, kurus dan keliatan sakit, hehe. Beda banget sama Ansel. Tapi toh Ansel ternyata bagus lho berperan sebagai Gus. Ansel berhasil ngebawain karakter Gus dengan gayanya sendiri, tapi tetep "Gus". Ah, gimana sih Ta? Pokoknya karakter unik Gus pas banget kalo dibawain sama Ansel.

Ansel Elgort walaupun gak terlalu ganteng tapi kesan charming 'Augustus Waters'nya ada. Eh gak ding, dia gak ganteng tapi manis!

Karena film ini bergenre romance-comedy, maka gue membandingkan film ini dengan 500 Days of Summer. Film bergenre serupa yang sama-sama booming. Kedua-duanya sama-sama nampilin grafis yang indah dan musik latarnya sama-sama enak (see TFIOS' ost here). Serta sama-sama punya tokoh utama satu quirky satu dingin tapi ujungnya tisu-tisu juga! Haha. Gue paling suka sih adegan pas lagi di Belanda (spoiler! tapi buat yang udah baca bukunya pasti tau juga, hehe). Gak tau kenapa Amsterdam itu indah banget, ceweknya cantik-cantik, cowoknya ganteng dan charming (shit, kenapa gue gak lahir di zaman penjajahan aja ya?) Mwehuehehehhehehehehe :D

Augustus Waters adalah sosok manic pixie dream guy yang sering diidam-idamkan kalo di tumblr. Dia punya karakter yang jarang kita temuin di cowok-cowok 'biasa', pokoknya nyaris perfect. Sebernya gue paling benci kalo ada karakter kayak gini, kesannya tipikal produser yang menjual mimpi abis. Untungnya Ansel Elgort gak terlalu ganteng sehingga gak kayak objek fangirl lain, yang bikin orang jatuh cinta sama Gus itu karakternya bukan fisiknya semata. Begitu juga Shailene Woodley yang disini penampilannya bener-bener girl next door type, anak biasa dan gak ada spesialnya, tapi entah kenapa manis. We fall in love with their character, not only the look of them.

And oh anyway, the ending is nice!

Kesimpulan
Thumb up:
1. Karakter lovable
2. Banyak humor dan kata-kata indah
3. Musik dan grafis indah
4. Keren, ada twistnya

Thumb down:
1. Gak ada perbedaan yang "wow" antara novel dan film

Rating: 8/10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar