Kamis, 26 Juni 2014

(Review) Sepasang Kaos Kaki Hitam

"Pion ini, memang nggak ada artinya saat ini. Tapi kalo pion ini bisa ngelewati semua ujian untuk bisa sampai di petak terakhir, pion nggak berharga ini bisa bermetamorfosa jadi benteng, kuda atau bahkan jadi menteri." - Ari

Halo semuanya, selamat siang, malam atau sore dimanapun anda beradaaa

Seperti di post gue sebelumnya, disitu gue cerita tentang novelet favorit gue "Sepasang Kaos Kaki Hitam" yang lahir dari Kaskus. Kalo kemaren gue ngebahas tentang sinopsis, kali ini gue akan mereview cerita tersebut

image
Reaksi setelah membaca SK2H

Cerita SK2H ini, seperti yang gue bilang adalah kisah nyata. Yeah, terlalu nyata, bahkan gue yang membacanya pun merasa seperti "ikut" main di dalam cerita itu. Karakter-karakternya seperti Ari, Meva, Indra, Lisa seperti bener-bener gue kenal. Rasanya bener-bener seperti ngebaca cerita sejarah.

Pertama kali gue ngebaca cerita itu, gue gak bisa berhenti untuk melanjutkan membaca ke part-part berikutnya. Kata-katanya Bang Ari bener-bener seperti menyihir, adiktif dan komunikatif. Seakan-akan Bang Ari adalah orang yang lagi bercerita di sebelah lo. Yup, gaya bahasa yang dipakai Bang Ari adalah gaya bahasa diary. Mirip-mirip dengan gaya bahasa yang digunakan Bang Radit di kambing jantan, hehe.
So, meskipun penulisan paragrafnya agak "berantakan" dan dalam dialog suka nggak ada "caption" nya, lo tetep bisa ngikutin cerita ini kok. Bahkan kadang gue bingung, suka ada dialog panjang yang bener-bener gak ada keterangan siapa yang lagi ngomong dialog itu, Ari apa Meva? Tapi gue tetep bisa ngikutin ceritanya kok.

Bang Ari adalah orang yang pandai bermetafora! Haha.. jadi dalam kalimatnya pun emang banyak metafora.

Berikut contohnya!

- "Jelas, sayang gw ke elo lebih dari sayang seorang lelaki yg rela memetik sekuntum edelweiss di tepi jurang demi wanitanya." - Ari
- "Gw selalu yakin kematian hanyalah sebuah tidur panjang. Tempat dimana mimpi-mimpi yg kita bangun selama hidup akan terwujud di kehidupan abadi kelak. Satu-satunya yg gw takutkan dari kematian adalah perpisahan dengan orang-orang yang sudah begitu dekat dengan gw." - Ari
- "Gw juga sama seperti lo. Gw nggak mau waktu ini cepet berakhir. Gw pun masih butuh elo, untuk mewarnai pelangi di hidup gw. Elo adalah pelita saat gw di tengah gelap malam. Elo adalah jiwa saat raga gw nggak lagi bernyawa." - Ari

Selain itu, ada banyak kalimat metafora yang lebih ke arah kocak daripada romantisnya, hehe. Ngebuat cerita ini berkali-kali bikin ngakak kalo dibaca. Bagus lah, nggak terlalu galau ataupun bosen..

Hal lain yang gue suka dari cerita ini adalah setiap partnya penting! Yeah, kadang cerita lain suka bikin bosen karena ada part yang isinya bertele-tele banget.. cuma kejadian sehari-hari buat manjang-manjangin cerita, bosen dan gak bersensasi. Seenggaknya gue gak nemuin model kayak gitu di SK2H: semua partnya saling berkaitan, selalu bikin penasaran atau menjawab rasa penasaran, kalo gak gitu ya biasanya berisi cerita lucu, hehe.
Terus juga tokoh-tokoh di cerita ini "berperan penting" semua.. bukan tokoh asal buat menuh-menuhin cerita. Mereka ada, karena memang tugas mereka untuk "mengisi" cerita ini. Pokoknya proporsinya pas lah.
Ceritanya juga nggak ada yang kentang sama sekali, segala pertanyaan yang sempat timbul, akan terjawab seiring majunya part.

Tapi yang paling pasti, gue suka karena cerita ini ngajarin gue tentang kehidupan. Dia ngebeberin tentang hidup yang terus melaju, hingga sampai pada titik yang bernama titik perpisahan, bahwa pada hakikatnya, perpisahan atau perubahan itu adalah hal yang pasti.
Dia ngebeberin tentang betapa hidup ini emang butuh persiapan matang, karena hidup itu terus berkembang. Pengalaman-pengalaman karir yang diceritakan disini bener-bener "ngebuka" mata gue soal hidup di masa dewasa nanti.
Dia ngebeberin bahwa ada satu hal yang paling pasti dalam hidup: kematian, yang terasa sangat jauh padahal sebetulnya sangat dekat.
Dia ngebeberin bahwa seorang yang tadinya tidak berarti apa-apa, bila terus maju dan melangkah sehingga menjadi orang besar.

Dan yang gue suka dari Ari adalah... ketulusannya dalam mencintai Meva! I kind of fangirling over this story. And thinking, what are the things a men could do bigger than what Ari did to Meva? Ah parah, pokoknya gue suka banget!!

Dan endingnya............ ya silahkan baca sendiri.



Bagi yang mau baca versi Kaskus bisa buka link ini, atau kalo mau versi pdf bisa disini (ada part 66nya)

Rating: 8,5/10
Genre: Non-fiction, YA, romance


1 komentar:

  1. Aduh terima kasih banget udah kasih gua linknya. Gua udah sering denger soal cerbung yg satu ini, tapi selama ini nyari-nyari ga ketemu versi lengkapnya... =)

    BalasHapus